Jumat, 07 Oktober 2016

anatomi reproduksi betina sapi

ANATOMI ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA

Organ reproduksi betina terbagi menjadi beberapa bagian, yang tersusun  dan bekerja sama secara kompleks hingga membentuk suatu kesatuan kerja sehingga dapat digunakan dalam proses reproduksi dan menghasilkan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu spesies .
Organ reproduksi betina terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah :
1.         Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi yang paling luar, bagian luar vagina terdapat lapisan daging yang dinamakan labia mayora, dan di dalam terdapat lapisan yang lebih tipis yang dinamakan labia minora, selain itu juga terdapat klitoris yang sama fungsinya dengan penis pada alat reproduksi jantan.
Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi dan tempat deposisi semen pada perkawinan alami, pada perkawinan buatan ( inseminasi buatan ) deposisi semen dilakukan di daerah corpus uteri. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyaknya sperma yang mati, karena pada daerah serviks derajat keasamannya sangat tinggi sehingga pada daerah itu sperma banyak yang tidak dapat bertahan dan mati.
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput  yang menerima penis hewan jantan pada saat kopulasi. Membran mukosa dari vagina adalah epitel squamosa berstrata yang tak berkelenjar. Pada bagian vagina sapi tersebut permukaannya tidak mengalami kornifikasi, kemungkinan karena rendahnya tingkat sirkulasi estrogen (Frandson, 1986).
2.       Serviks
    Serviks atau leher rahim merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10 cm, pada dinding serviks terdapat empat buah lekukan yang apabila kedua buah dinding seviks saling bertemu maka akan saling mengunci dengan rapat. Dinding serviks akan saling mengunci rapat kecuali pada saat ternak birahi atau melahirkan.
Fungsi utama serviks adalah untuk mencegah masuknya jasad mikroskopik dan makroskopik yang akan masuk ke saluran rahim.
Serviks atau leher uterus mengarah ke kaudal menuju ke vagina. Serviks merupakan sphincer otot polos yang kuat, dan tertutup rapat, kecuali pada saat terjadi birahi atau pada saat kelahiran. Pada saat birahi Serviks agak relaks sehinggga memungkinkan spermatozoa untuk memasuki uterus. Pada saat tersebut bukan tidak mungkin Serviks akan mengeluarkan mukus yang kemudian mengalir ke vulva. Peningkatan jumlah mucus juga diproduksi oleh sel-sel goblet pada serviks selama kebuntingan, guna mencegah masuknya zat-zat yang membawa infeksi dari vagina ke dalam                  uterus     (Frandson,1986).
3.       Uterus
                Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5, 25 cm, tebal 2,5 cm dan tebel dinding uterus adalah 1,25 cm. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belumnya. Terletak di rongga pelvis antara kandung kemih dan rectum. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio ( serviks ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri ).
                Bagian-bagian uterus terdiri atas :
1.         Fundus uteri, adalah bagain uterus proksimal di ats muara tuba uterina yang mirip dengan kubah , di bagian ini tuba Falloppii masuk ke uterus. Fundus uteri ini biasanya diperlukan untuk mengetahui usia/ lamanya kehamilan
2.       Korpus uteri, adalah bagian uterus yang utama dan terbesar. Korpus uteri menyempit di bgaian inferior dekat ostium internum dan berlanjut sebagai serviks. Pada kehamilan, bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janain berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri ( rongga rahim ).
3.       Serviks uteri, serviks menonjol ke dalam vagina melalui dinding anteriornya,dan bermuara ke dalamnya berupa ostium eksternum. Serviks uteri terdiri dari :
·         Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
·         Pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas vagina


                Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikal berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks, berbentuk sel-sel torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum reminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum. Secara histologis, dinding uterus terdiri atas :
1.         Endometrium ( selaput lendir ) di korpus uteri
                Endometrium terdiri atas epitel pubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh darah. Endometrium terdiri atas epitel selapis silindris, banyak kelenjar tubuler bersekresi lendir. Dua pertiga bagian atas kanal servikal dilapisi selaput lendir dan sepertiga bawah dilapisi epitel berlapis gepeng, menyatu dengan epitel vagina.Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid. Endometrium merupakan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi cavum uteri. Pada endometrium terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk seperti silindris. 
2.       Myometrium / Otot-otot polos
                Lapisan otot polos di sebelah dalam berbentuk sirkuler dan di sebelah luar berbentuk longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot oblik, berbentuk anyaman, lapisan ini paling kuat dan menjepit pembuluh-pembuluh darah yang berada di sana. Myometrium merupakan bagian yang paling tebal. Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mnedorong isinya keleuar saat persalinan. Di antara serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh lympa dan urat saraf. Otot uterus terdiri dari 3 bagain :
·         Lapisan luar, yaitu lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju kea rah ligamenta
·         Lapisan dalam, merupakan serabut-serabut otot yang berfungsi sebagai sfingter dan terletak pada ostium internum tubae dan orificium uteri internum
·         Lapisan tengah, terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh pembuluh-pembuluh darah. Jadi, dinding uterus terutama dibentuk oleh lapisan tengah ini.
3.       Perimetrium , yakni lapisan serosa / terdiri atas peritoneum viserale yang meliputi dinding uterus bagian luar. Ke anterior peritoneum  menutupi fundus dan korpus, kemudian membalik ke atas permukaan kandung kemih. Lipatan peritoneum ini membentuk kantung vesikouterina. Ke posterior, peritoneum menutupi menutupi fundus, korpus dan serviks, kemudian melipat pada rektum dan membentuk kantung rekto-uterina. Ke lateral, hanya fundus yang ditutupi karena peritoneum membentuk lipatan ganda dengan tuba uterina pada batas atas yang bebas. Lipatan ganda ini adalah ligamentum latum yang melekatkan uterus pada sisi pelvis.
4.       Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran berpasangan yang menuju tanduk uterus (cornua uteri) tuba falopi  bersifat bilateral, strukturnya berliku-liku yang menjulur dari daerah ovarium ke kornua uterina dan menyalurkan ovum, spermatozoa, dan zigot. Tiga segmen oviduk dapat dibedakan menjadi infundibulum, ampula, isthmus. Epitel tuba uterina berbentuk silinder sebaris atau silinder banyak lapis dengan silia aktif. Baik sel tipe bersilia maupun tidak bersilia dilengkapi dengan mikrovili.
Tuba fallopi sapi betina  merupakan satu pasang saluran yang berkelok-kelok dan berjalan dari ovarium ke bagian sempit cornua uteri. Panjangnya rata-rata 12,4 cm pada anak sapi, 20,4 pada sapi dara, 24,5 pada sapi tua. Kisaran panjang dari tuba fallopi yaitu 20-35 cm. Tuba fallopi memiliki garis tengah terkecil kira-kira mulai dari bagian pertengahan pembuluh sampai titik terdekat persambungan dengan cornua uteri (Nuryadi, 2010).
5.       Fimbrae
Fimbria (disebut juga umbai-umbai), yang mirip dengan jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap telur (ovum) yang dikeluarkan indung telur.
6.       Ovarium
Ovarium atau indung telur terdapat sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis

Berbagai jenis tipe uterus dan terdapat pada hewan

1.    Duplex
Duplex Terdiri dari dua duplex, tidak memiliki corpus-uterus, dan cornua uterus terpisah sempurna. Tipe uterus ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, marmut dan hewan kecil lainnya.    
3. Bicornuate
Terdiri dari satu corpus-uterus yang kecil, dua cornua-uterus yang panjangberkelok-kelok, dan satu cervix. Tipe uterus ini dimiliki oleh babi dan hewan insectivora.
4. simplex
Simple Simplex dTerdiri dari satu cervix,satu corpus-uterus yang berukuran besar dan jelastanpa cornua-uterus. Tipe uterus ini dimiliki oleh hewan primata.
5. Bipartite
Bipartite Terdiri dari satu cervix dan satu corpus-uterus yang jelas.Kecuali kuda,terdapat septum antara cornua kanan dan cornua kiri. Tipe uterus ini dimilikioleh domba,sapi, kerbau, kucing, anjing dan kuda.


 




                  






 GAMBAR REPRODUKSI PADA TERNAK BETINA
                        



               










Ovarium
           1 Merupakan alat kelamin betina yang bertanggung jawab atas diferensiasi dan pelepasan oosit matang untuk fertilisasi dan perkembangbiakan dari spesies. Ovarium juga sebagai organ endokrin yang memproduksi hormon steroid yang memungkinkan berkembangnya ciri-ciri seksual betina sekunder dan mendukung kebuntingan Pada umumnya, ovarium terdapat dua buah, yaitu kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga pelvis.Strukturnya oval, Ovarium tidak terikat dengan tuba falopii dengan saluran telur yang terbuka ke arah fimbrae,
Tuba Falopii
Pangkal dari tuba falopii terdapat fimbrae, fimbrae adalah struktur berbentuk corong yang berfungsi menangkap ovum yang telah di ovulasi oleh ovarium dan akan di teruskan ke arah tuba falopii. Tuba falopii merupakan saluran reproduksi betina yang kecil, berliku-liku dan kenyal serta terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium dan uterus.
Uterus
Biasanya memiliki dua buah tanduk (kornua uteri), satu buah tubuh (korpus uteri), dan satu buah leher rahim (servik uteri). Tipe bentuk uterus hewan ada bermacam-macam, antara lain:
1.    Uterus Simpleks
Uterus tipe ini dimiliki oleh primata dan mamalia sejenis.Uterus tipe ini mempunyai servik uteri, korpus uteri nya jelas dan tidak memiliki kornua uteri.
2.    Uterus Bipartitus
Uterus tipe ini dimiliki oleh sapi, domba, anjing, kucing, dan kuda. Uterus tipe ini mempunyai satu servik, korpus uteri jelas terutama pada kuda, mempunyai kornua uteri, dan terdapat sebuah septum pemisah kedua kornua uteri.
3.    Uterus Bikornis
Uterus tipe ini dimiliki oleh babi. Korpus uterus sangat pendek, sebuah servik dan kornua uteri panjang serta berkelok-kelok.


4.    Uterus Duplek
Uterus tipe ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, dan marmot. Uterus tipe ini memiliki dua korpus uteri, dan dua servik.
5.    Uterus Delphia
Uterus tipe ini dimiliki oleh hewan berkantung, seperti opossum, kanguru, dan platypus. Semua saluran kelaminnya terbagi dua yaitu dua kornua uteri, dua korpus uteri, dua servik, dan dua vagina.
Vagina
            Merupakan saluran kelamin betina yang berfungsi sebagai tempat penumpahan semen. Vagina juga merupakan jalur pengeluaran fetus dan plasenta pada saat partus.






Gambar berbagai jenis uterus pada hewan dan manusia (Nalbandov, 1990) (1) dupleks, (2) bikornua, (3) bipartite, dan (4) simpleks.Pada manusia, dinding uterus terdiri atas tiga lapis, adalah (i) perimetrium yang merupakan lapisan luar serosa dan terdiri atas jaringan ikat, miometrium ditengah yang terdiri atas otot polos, dan(iii) endometrium atau mukosa uterus. Tubuh uterus atau korpus melengkung ke depan dan bersandar pada vesikula urinaria. 




DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk, (2004), Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC, (Bab I, Hal 29–30)
Hacker and Moor, (2001), Esensial Obstetri Dan Ginekologi,  Jakarta:  Hipokrates, (Bab I, Hal 3 – 9)

Manuaba,Ida Bagus, (2002), Ilmu Kebidanan, Penyakit 
Brown. 1992. Buku Teks Histology Veteriner. UI Press, Jakarta

Frandson. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press, Yogyakarta.

Partodiharjo,S. 1980. Ilmu Reproduksi Ternak. Prduksi Mutiara. Jakarta.

Mozez. 2006. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. UI  Press, Jakarta.

Salisbury. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan. UGM Press, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar