ANATOMI ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
Organ reproduksi betina terbagi menjadi
beberapa bagian, yang tersusun dan bekerja sama secara kompleks
hingga membentuk suatu kesatuan kerja sehingga dapat digunakan dalam proses
reproduksi dan menghasilkan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
suatu spesies .
Organ reproduksi betina terdiri dari
beberapa bagian diantaranya adalah :
1. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi yang
paling luar, bagian luar vagina terdapat lapisan daging yang dinamakan labia
mayora, dan di dalam terdapat lapisan yang lebih tipis yang dinamakan labia
minora, selain itu juga terdapat klitoris yang sama fungsinya dengan penis pada
alat reproduksi jantan.
Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi
dan tempat deposisi semen pada perkawinan alami, pada perkawinan buatan (
inseminasi buatan ) deposisi semen dilakukan di daerah corpus uteri. Hal ini
dilakukan untuk mencegah banyaknya sperma yang mati, karena pada daerah serviks
derajat keasamannya sangat tinggi sehingga pada daerah itu sperma banyak yang
tidak dapat bertahan dan mati.
Vagina adalah bagian saluran peranakan
yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva
(kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis hewan
jantan pada saat kopulasi. Membran mukosa dari vagina adalah epitel squamosa
berstrata yang tak berkelenjar. Pada bagian vagina sapi tersebut permukaannya
tidak mengalami kornifikasi, kemungkinan karena rendahnya tingkat sirkulasi
estrogen (Frandson, 1986).
2. Serviks
Serviks atau
leher rahim merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan
panjang 5-10 cm, pada dinding serviks terdapat empat buah lekukan yang apabila
kedua buah dinding seviks saling bertemu maka akan saling mengunci dengan
rapat. Dinding serviks akan saling mengunci rapat kecuali pada saat ternak
birahi atau melahirkan.
Fungsi utama serviks adalah untuk
mencegah masuknya jasad mikroskopik dan makroskopik yang akan masuk ke saluran
rahim.
Serviks atau leher uterus mengarah ke
kaudal menuju ke vagina. Serviks merupakan sphincer otot polos yang kuat, dan
tertutup rapat, kecuali pada saat terjadi birahi atau pada saat kelahiran. Pada
saat birahi Serviks agak relaks sehinggga memungkinkan spermatozoa untuk
memasuki uterus. Pada saat tersebut bukan tidak mungkin Serviks akan
mengeluarkan mukus yang kemudian mengalir ke vulva. Peningkatan jumlah mucus
juga diproduksi oleh sel-sel goblet pada serviks selama kebuntingan, guna
mencegah masuknya zat-zat yang membawa infeksi dari vagina ke
dalam uterus (Frandson,1986).
3. Uterus
Uterus
berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka
belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri
atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5,
25 cm, tebal 2,5 cm dan tebel dinding uterus adalah 1,25 cm. Bentuk dan ukuran
uterus sangat berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan anak
atau belumnya. Terletak di rongga pelvis antara kandung kemih dan rectum. Letak
uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio ( serviks ke depan dan
membentuk sudut dengan serviks uteri ).
Bagian-bagian
uterus terdiri atas :
1. Fundus uteri, adalah bagain uterus
proksimal di ats muara tuba uterina yang mirip dengan kubah , di bagian ini
tuba Falloppii masuk ke uterus. Fundus uteri ini biasanya diperlukan untuk
mengetahui usia/ lamanya kehamilan
2. Korpus uteri, adalah bagian uterus yang
utama dan terbesar. Korpus uteri menyempit di bgaian inferior dekat ostium
internum dan berlanjut sebagai serviks. Pada kehamilan, bagian ini mempunyai
fungsi utama sebagai tempat janain berkembang. Rongga yang terdapat di korpus
uteri disebut kavum uteri ( rongga rahim ).
3. Serviks uteri, serviks menonjol ke dalam
vagina melalui dinding anteriornya,dan bermuara ke dalamnya berupa ostium
eksternum. Serviks uteri terdiri dari :
· Pars
vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
· Pars
supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas vagina
Saluran
yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikal berbentuk sebagai saluran
lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar
serviks, berbentuk sel-sel torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum
reminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan
pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum. Secara histologis, dinding
uterus terdiri atas :
1. Endometrium ( selaput lendir
) di korpus uteri
Endometrium
terdiri atas epitel pubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak
pembuluh darah. Endometrium terdiri atas epitel selapis silindris, banyak kelenjar
tubuler bersekresi lendir. Dua pertiga bagian atas kanal servikal dilapisi
selaput lendir dan sepertiga bawah dilapisi epitel berlapis gepeng, menyatu
dengan epitel vagina.Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai
arti penting dalam siklus haid. Endometrium merupakan bagian dalam dari korpus
uteri yang membatasi cavum uteri. Pada endometrium terdapat lubang-lubang kecil
yang merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat
menghasilkan secret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium
berbentuk seperti silindris.
2. Myometrium / Otot-otot polos
Lapisan
otot polos di sebelah dalam berbentuk sirkuler dan di sebelah luar berbentuk
longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot oblik, berbentuk
anyaman, lapisan ini paling kuat dan menjepit pembuluh-pembuluh darah yang
berada di sana. Myometrium merupakan bagian yang paling tebal. Terdiri dari
otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mnedorong isinya keleuar
saat persalinan. Di antara serabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh
darah, pembuluh lympa dan urat saraf. Otot uterus terdiri dari 3 bagain :
· Lapisan luar, yaitu lapisan seperti kap
melengkung melalui fundus menuju kea rah ligamenta
· Lapisan dalam, merupakan serabut-serabut
otot yang berfungsi sebagai sfingter dan terletak pada ostium internum tubae
dan orificium uteri internum
· Lapisan tengah, terletak antara ke dua
lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh pembuluh-pembuluh
darah. Jadi, dinding uterus terutama dibentuk oleh lapisan tengah ini.
3. Perimetrium , yakni lapisan
serosa / terdiri atas peritoneum viserale yang meliputi dinding uterus bagian
luar. Ke anterior peritoneum menutupi fundus dan korpus, kemudian
membalik ke atas permukaan kandung kemih. Lipatan peritoneum ini membentuk
kantung vesikouterina. Ke posterior, peritoneum menutupi menutupi fundus,
korpus dan serviks, kemudian melipat pada rektum dan membentuk kantung
rekto-uterina. Ke lateral, hanya fundus yang ditutupi karena peritoneum
membentuk lipatan ganda dengan tuba uterina pada batas atas yang bebas. Lipatan
ganda ini adalah ligamentum latum yang melekatkan uterus pada sisi pelvis.
4. Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran berpasangan
yang menuju tanduk uterus (cornua uteri) tuba falopi bersifat
bilateral, strukturnya berliku-liku yang menjulur dari daerah ovarium ke kornua
uterina dan menyalurkan ovum, spermatozoa, dan zigot. Tiga segmen oviduk dapat
dibedakan menjadi infundibulum, ampula, isthmus. Epitel tuba uterina berbentuk
silinder sebaris atau silinder banyak lapis dengan silia aktif. Baik sel tipe
bersilia maupun tidak bersilia dilengkapi dengan mikrovili.
Tuba fallopi sapi betina merupakan
satu pasang saluran yang berkelok-kelok dan berjalan dari ovarium ke bagian
sempit cornua uteri. Panjangnya rata-rata 12,4 cm pada anak sapi, 20,4 pada
sapi dara, 24,5 pada sapi tua. Kisaran panjang dari tuba fallopi yaitu 20-35
cm. Tuba fallopi memiliki garis tengah terkecil kira-kira mulai dari bagian
pertengahan pembuluh sampai titik terdekat persambungan dengan cornua uteri
(Nuryadi, 2010).
5. Fimbrae
Fimbria (disebut juga umbai-umbai), yang
mirip dengan jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap telur
(ovum) yang dikeluarkan indung telur.
6. Ovarium
Ovarium atau indung telur terdapat
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi
dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal
primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran
ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna
folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars
infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap”
ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii
proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis
Berbagai jenis tipe uterus dan terdapat
pada hewan
1. Duplex
Duplex Terdiri dari dua duplex, tidak memiliki corpus-uterus, dan cornua uterus
terpisah sempurna. Tipe uterus ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, marmut
dan hewan kecil lainnya.
3. Bicornuate
Terdiri dari satu corpus-uterus yang
kecil, dua cornua-uterus yang panjangberkelok-kelok, dan satu cervix. Tipe
uterus ini dimiliki oleh babi dan hewan insectivora.
4. simplex
Simple Simplex dTerdiri dari satu
cervix,satu corpus-uterus yang berukuran besar dan jelastanpa cornua-uterus.
Tipe uterus ini dimiliki oleh hewan primata.
5. Bipartite
Bipartite Terdiri dari satu cervix dan
satu corpus-uterus yang jelas.Kecuali kuda,terdapat septum antara cornua kanan
dan cornua kiri. Tipe uterus ini dimilikioleh domba,sapi, kerbau, kucing,
anjing dan kuda.
GAMBAR REPRODUKSI PADA TERNAK
BETINA
Ovarium
1 Merupakan alat kelamin betina yang bertanggung jawab atas diferensiasi dan pelepasan oosit matang untuk fertilisasi dan perkembangbiakan dari spesies. Ovarium juga sebagai organ endokrin yang memproduksi hormon steroid yang memungkinkan berkembangnya ciri-ciri seksual betina sekunder dan mendukung kebuntingan Pada umumnya, ovarium terdapat dua buah, yaitu kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga pelvis.Strukturnya oval, Ovarium tidak terikat dengan tuba falopii dengan saluran telur yang terbuka ke arah fimbrae,
Tuba Falopii
Pangkal dari tuba falopii terdapat fimbrae, fimbrae adalah struktur
berbentuk corong yang berfungsi menangkap ovum yang telah di ovulasi oleh
ovarium dan akan di teruskan ke arah tuba falopii. Tuba falopii merupakan
saluran reproduksi betina yang kecil, berliku-liku dan kenyal serta terdapat
sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium dan uterus.
Uterus
Biasanya memiliki dua buah tanduk (kornua uteri), satu buah tubuh (korpus
uteri), dan satu buah leher rahim (servik uteri). Tipe bentuk uterus hewan ada
bermacam-macam, antara lain:
1.
Uterus Simpleks
Uterus tipe ini dimiliki oleh primata dan mamalia sejenis.Uterus tipe ini
mempunyai servik uteri, korpus uteri nya jelas dan tidak memiliki kornua uteri.
2.
Uterus Bipartitus
Uterus tipe ini dimiliki oleh sapi, domba, anjing, kucing, dan kuda. Uterus
tipe ini mempunyai satu servik, korpus uteri jelas terutama pada kuda, mempunyai
kornua uteri, dan terdapat sebuah septum pemisah kedua kornua uteri.
3.
Uterus Bikornis
Uterus tipe ini dimiliki oleh babi. Korpus uterus sangat pendek, sebuah
servik dan kornua uteri panjang serta berkelok-kelok.
4.
Uterus Duplek
Uterus tipe ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, dan marmot. Uterus
tipe ini memiliki dua korpus uteri, dan dua servik.
5.
Uterus Delphia
Uterus tipe ini dimiliki oleh hewan berkantung, seperti opossum, kanguru,
dan platypus. Semua saluran kelaminnya terbagi dua yaitu dua kornua uteri, dua
korpus uteri, dua servik, dan dua vagina.
Vagina
Merupakan saluran kelamin betina yang berfungsi sebagai tempat penumpahan semen. Vagina juga merupakan jalur pengeluaran fetus dan plasenta pada saat partus.
Gambar berbagai jenis uterus pada hewan dan manusia (Nalbandov, 1990) (1) dupleks, (2) bikornua, (3) bipartite, dan (4) simpleks.Pada manusia, dinding uterus terdiri atas tiga lapis, adalah (i) perimetrium yang merupakan lapisan luar serosa dan terdiri atas jaringan ikat, miometrium ditengah yang terdiri atas otot polos, dan(iii) endometrium atau mukosa uterus. Tubuh uterus atau korpus melengkung ke depan dan bersandar pada vesikula urinaria.
Merupakan saluran kelamin betina yang berfungsi sebagai tempat penumpahan semen. Vagina juga merupakan jalur pengeluaran fetus dan plasenta pada saat partus.
Gambar berbagai jenis uterus pada hewan dan manusia (Nalbandov, 1990) (1) dupleks, (2) bikornua, (3) bipartite, dan (4) simpleks.Pada manusia, dinding uterus terdiri atas tiga lapis, adalah (i) perimetrium yang merupakan lapisan luar serosa dan terdiri atas jaringan ikat, miometrium ditengah yang terdiri atas otot polos, dan(iii) endometrium atau mukosa uterus. Tubuh uterus atau korpus melengkung ke depan dan bersandar pada vesikula urinaria.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk, (2004), Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC, (Bab
I, Hal 29–30)
Hacker and Moor, (2001), Esensial Obstetri Dan Ginekologi,
Jakarta: Hipokrates, (Bab I, Hal 3 – 9)
Manuaba,Ida Bagus, (2002), Ilmu
Kebidanan, Penyakit
Brown. 1992. Buku Teks Histology Veteriner. UI Press, Jakarta
Frandson. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press, Yogyakarta.
Partodiharjo,S. 1980. Ilmu Reproduksi Ternak. Prduksi Mutiara. Jakarta.
Mozez. 2006. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. UI Press, Jakarta.
Salisbury. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan. UGM Press, Yogyakarta
Brown. 1992. Buku Teks Histology Veteriner. UI Press, Jakarta
Frandson. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press, Yogyakarta.
Partodiharjo,S. 1980. Ilmu Reproduksi Ternak. Prduksi Mutiara. Jakarta.
Mozez. 2006. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. UI Press, Jakarta.
Salisbury. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan. UGM Press, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar